Senin, 20 November 2017

Komunikasi Desain Visual

Mata Kuliah   : Desain Pemodelan Grafik
Nama               : Sela Melinda
NPM                : 56415454

Kelas                : 3IA22
Nama Dosen  : Syefani Rahma Deski




Perbandingan dari kedua jurnal dibawah ini adalah:

Jurnal Nasional
Lebih spesifik tentang isi yang dijelaskan namun referensi atau sumber dari isi jurnal tersebut tidak begitu banyak sehingga informasi yang diperoleh dapat dikatakn tidak terlalu valid. 

Jurnal Internasional
Tidak begitu detail jurnal ini dalam menjelaskan inti dari materi, namun referensi atau sumber dari isi jurnal tersebut begitu banyak dan bersumber dari buku-buku jadi informasi yang diperoleh dapat dikatakan sangat dapat dipercaya atau sangat valid.





JURNAL 1.

JURNAL DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
PERANCANGAN DESAIN SIGN SYSTEM PASAR RASAMALA SEMARANG
Abstrak

Perkembangan signage menurut Formigari dan Gambarara (1995, h.287) berawal setelah Perang Dunia II. Pada tahun 1909, di Paris diadakan konvensi bagi para pengguna kendaraan bermotor internasional, yanpada akhirnya menghasilkan sistem tanda lalu lintas yang menunjukan kondisi jalan yang berlubang, persimpangan jalan, jalan yanberliku serta persimpangan jalan rel kereta api. Sistem ini mulanya digunakan oleh beberapnegara di Eropa hingga pada akhirnya digunakan oleh negara-negardi dunia. Laporan Tugas Akhir Perancangan   Sign   System   Pasar   Rasamala   bertujuan   untuk   memudahkan pengguna fasilitas bangunan melakukan aktivitas.

Kata Kunci

SigSystem, Desain, PasaTradisional


1. PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakanMasalah

Pasar tradisional adalah pasar yang dalam pelaksanaannya bersifat tradisional dan ditandai dengan pembeli serta penjual yang bertemu secara langsung. Proses jual-beli biasanya melalui proses tawar menawar harga, dan  harga  yang diberikan  untuk  suatu  barang  bukan  merupakan  harga tetap, dalam arti lain masih dapat ditawar, hal ini sangat berbeda dengan pasar modern. Umumnya, pasar tradisional menyediakan bahan-bahan pokok serta keeprluan rumah tangga. Lokasi pasar tradisional dapat berada ditempat yang terbuka atau bahkan dipingir jalan.

Ciri  kha pasar  tradisiona adalah  adanya  tenda-tenda  tempat penjual memasarkan dagangannya, serta pembeli yang berjalan hilir mudik untuk memilih dan menawar barang yanakan dibelinya.Pasar tradisional tidak sekadasebagai tempat transaksi jual beli, tetapi juga dapat berkembang menjadi lokasi yang multifungsi dan memiliki fungsi sosial dan budaya.
Kota Semarang memiliki banyak bangunan pasar tradisional seperti Pasar Bulu, Pasar Rasamala, dan PasaJohar yang merupakan salah satu pasar   tradisional   terbesar   di   Kota   Semarang.Kawasan   PerdagangaJohar merupaka are pusat  jual-beli  di Kota  Semarang yan terkenal dengan kelengkapan komoditinya dan menjadi salah satu pusat destinasi belanja masyarakaSemarang.

Pasar Rasamala didirikan pada tahun 1984 di daerah Kelurahan Rasamala, Kecamatan Banyumanik, Semarang. AwalnyPasar Rasamala terdiri  dari  satu  lanta saja  dengan  ratusan  lapak  dan  pedagan yang menjual berbagai macam kebutuhan pokok seperti sayu segar, daging, bumbu  dapur, dan  jajanan  pasar. Pada awal  tahun 2013  kondisi Pasar Rasamala rusak parah dengan atap bocor dan kondisi tanah yang becek terutama ketika hujan. Pada bulan Agustus 2013 Pasar Rasamala direvitalisasi hingga selesai padJanuari 2014. Bangunan baru Pasar Rasamala yang kini digunakan oleh para pedagang sudah lebih bersih dan tertata rapi.

Berdasarkan hasil survey mengenai sistem informasi / signage di Pasar Rasamala Semarang, terdapat beberapa pokok permasalahan, Salah satu permasalahan pokok di Pasar Rasamala adalah kurangnya signagyang memudahkan para pembeli untuk mencari tempat maupun arah jalayanakan dituju, sehingga pengunjung merasa kurang nyaman.

Banyak pengunjung yang kesusahan untuk mencari tenant tempat menjua produk-produk  tertentu,  sehingga  pengunjung  membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan produk yanakan dibelinya.

Sistem alur yanada di Pasar Rasamala pun masih kuranjelas, ketika  jam  ramai,  pasar  terliha sanga penu da pembeli  sedikit berdesak-desaka untuk  berjalan,  disamping  faktor  jala yang  cukup sempit di dalam pasar.
Program Revitalisasi Pasar Tradisional digagas dengan maksud menjawab tantangan yang ada yaitu persaingan dengan Pasar modern. Revitalisasi pasar tradisional secara langsung menyentuh kondisi fisik dantata kelola pasar yannantinya akan meningkatkankunjungan konsumensehingga berdampak pada pendapatan pedagang. Maka dari itu perancangan Signage untuk Pasar Rasamala adalah salah satu upaya untuk mendukung tujuan Dinas Pasar meningkatkan kondisi fisik sekaligubuilding value pasar Rasamala Semarang.
Salah satu bagian esensial dari environment graphic design adalah signageSignage merupakan rangkaian representasi visual dan simboligrafik.  yang  bertujua sebaga media  interaksi  antar manusia  dengan ruang publik. (Tinarbuko, 2008, h. 12). Jika dilihat dari bahasanyasignsystem berasal dari bahasa inggris, yaitu sign yang berarti tanda atau lambang da system”  yan berarti  aturan.  Signage  berfungsi  sebagasalah  satu  media  untuk  menginformasikan  suatu  petunjuk,  peringatan, ataupun larangan.
Menurut Phill Boines (2008, h. 17), signage adalah kumpulan dari tanda-tanda individual yang telah di desain untuk mengidentifikasikan atau mengarahkan. Tanda-tanda yang dipakai di dalam sebuah signage pada dasarnya mengungkapkan makna aturan-aturan yang merupakan standar internasional, sehingga akan mudah untuk dipahami oleh semua orang.
Kebutuhan akan suatu signage/sistem informasi berupa tanda petunjuk arah yanbaik semakin berkembang, khususnya bagi kerumunan massa (masyarakat) yanmembutuhkan informasi petunjuk arah. Hal ini dikarenakan signage mampu mengkomunikasikan informasi kepada masyarakat dengan cepat dan efektif. Informasi yang disampaikan dalam signage sendiri bersifat deskriptif karena memang ditujukan untuk membedakan orang dan tempat secara khusus dan jelas. Hal ini dilakukan dengan mengelompokkan tempat dan memberikan nama pada tempat atau ruang.   Informasi   yang   dikandung   oleh   informasi   lingkungan   ialah informasi tentang lokasi. (Passini, 1984) dalam Tanuwidjaja7 (2012, hal.15).

Dalam menciptakan suatu signage, diperhatikan pula hal-hal yang perlu dihindari seperti penggunaan tanda-tanda yang terlalu banyak sehingg menghasilka kebingungan  bag penggunanya.  Adapula peletakan lokasi serta tingkat keterbacaan yang kurang baik menyebabkasignage tidak dapat berfungsi dengan baik. Penggunaan warna dan tekstur material yang digunakan juga mempengaruhi mudah-sulitnya ketersampaian informasi. Ukuran huruf dan pencahayaan juga akan berpengaruh,   tergantung   dari   seberapa   jauh   jarak   pandang   yang dibutuhkan, juga jenis huruf apa yang digunakan.

Berdasarka permasalaha yang  ada  di  Pasa Rasamala,  maka perlu dirancang sebuah sistem tanda, informasi, dan wayfinding di Pasar Rasamala untuk mempermudah publik Pasar Rasamala (pedagandan pembeli) beraktivitas maupun bertransaksi. Selain itu keberadaan signage yang sesuai dengan identitas Pasar Rasamala sebagai Pasar Tradisional juga akan meningkatkan daya tarik PasaTradisional di mata masyarakat.


1.2.  Rumusan Masalah

Bagaimana merancang signage di Pasar Tradisional Rasamala Semarang yang sesuai dengan building identity, untuk mempermudah pengunjung mengenali alur belanja datata letak Pasar Rasamala

1.3. Tujuan Penulisan

Merancansignage di Pasar Tradisional Rasamala Semarang yang sesuai dengan building identity, untuk mempermudah pengunjung mengenali alur belanja dan tata letaPasar Rasamala

2. ISPERANCANGAN
2.1. StrategKreatif
Setiap sign sytem yang dibuat harus mengikuti format yang sudah ditentukaagaada keselarasan dan kesatuan.
Gambar Format sigsystem horizontal
Gambar Format sigsystem vertical
2.2. StudPengembangan Tipografi

Jenis tipografi yang digunakan ada 1 jenis yaitu jenis font Lemon MilkJenis tipografi ini memiliki tingkat keterbacaan yang baik karena sudutnyyantegas dan ketebalannya yang tinggi. Tipografi dalam sign system harus jelas, dan mudah terbaca dari jarak jauh. Maka pemilihan font san serif merupakan pilihan yang tepat.


2.3. Pengarahan Visual
Sign system akan terbaca menjadi sebuah satu kesatuan (unity), ketika sign
sytem tersebut memiliki keterikatan satu sama lain, dalam hal ini berupa elemen grafis. Elemen grafis pada signs sytem bisa berupa sebuah bentuk, icon, symbolatau bahkan warna.

Elemen grafis yanberfungsi sebagai pengikat pada sign system ini harus mampu merepresentasikan citra / image yang akan ditampilkan oleh Pasar Tradisional.   Citra   yang   dibangun   adalah   sebuah   representasi   Pasar Tradisional Rasamala, sehingga pengunjung yang melihatnya bisa langsung mengetahui bahwa elemen grafis tersebut adalah bagian dari sign systePasar Rasamala.

Penulis memilih tas plastic sebagai be  nda yang mewakilPasar TradisionaRasamalaHampir setiaaktivitas di PasaTradisional menggunakan benda ini. Tas plasticukup merepresentasikan kegiatan perbelanjaan di PasaTradisionaRasamala

Selanjutnya plastik ini disesuaikan dalam bentuk elemen grafis sebagai tanda pengikat untuk sign sytem yanada di Pasar Tradisional RasamalaBentuk tas plastic dibuat dalam bentuk vector dan disederhanakan

2.4. StudBentuk Dan WarnSign

Bentuk  desain  signsyste memenuhi  estetika  desain,  dengan  karakter halus dan fleksibel, dengan begitu sign mudah dipahami dan diaplikasikan. Sementara itu untuk pemilihan warna dipilih 3 warna untuk mewakili 3 lantayang ada pada Pasar Rasamala, yaitu warna-warna yang cerah agar menarik perhatian pengunjung. Warna yang dipilih adalah warna orange untuk lantai dasar, warna biru untuk lantai 1, dan warna merah muda untuk lantai 2.
Gambar Aplikasi Signage Lantai 2
Warna merah muda adalah warna yang paling dekat dengan mata, warna yanpaling pertama terlihat, warna ini melambangkan kemauan keras, persaingan, keberanian, cita cita dan passion. Warna ini cocok untuk lantai 2
Pasar Rasamala sebagatempat yang paling tinggi dalam struktur bangunan.
Gambar Aplikasi Signage Lantai 1
Warna Biru menjadi warna pada lantai puncak, biru muda memiliki kesan psikologis yang bersahabat, tenang dan santai dan melegakan.
Gambar Aplikasi Signage Lantai Dasar
Orange adalah warna yang memiliki kesan fun,ceria, dan menyenangkan. Warnanya yang cerah membuat aktivitas jual beli di lantai dasar menjadi lebih menyenangkan.



4. PENUTUP
4.1. Kesimpulan


Kesimpulan dari penyusunan laporan Perancangan Sign System di Pasar
Rasamala ini antara lain:

1. Bangunan fungsional dapat diartikan sebagai bangunan yang mampu mengantisipasi, mengontrol, dan beradaptasi dengan lingkungan fisiknya. Dalam merancang sebuah bangunan fungsional, penting untuk adanya pengadaan sign system. Pengunjung merasa lebih mudah untuk beraktivitas di dalam bangunan, terutama untuk menemukan alur jalan (wayfindingatau menemukan  lokasi  tujuan.  Sign  System  terbukti  meningkatkan  efisiensi waktu para pengunjung mulai dari yanakan mengunjungi, yang beraktifitas di dalamnya, hingga ketika ingin keluar dari bangunan tersebut.

2.   Peletakan   dan   konstruksi   sign   system   yang   tepat   mengkuti   alur pengunjung, konstruksi dan tata letak bangunan memudahkan pengunjung mengakses sign system tersebut dengan keterbacaan yanbaik sesuai dengan kebutuhan.

3. Sign system efektif untuk mengurangi penumpukan keramaian pada titik tertentu di sebuah bangunan.

4.2. Saran

Saran bagi PengelolPasar Tradisional Rasamaladalah agar pembuatan sign system untuk Pasar Rasamala bisa diterapkan sesuai penelitian yang mahasiswa lakukan, agar segala aspeknya terpenuhi seperti estetika, desain, dan fungsional.

Saran bagi mahasiswa peneliti antara lain agar dapat meningkatkan penelitian   yang   dilakukan   tentang   kebutuhan   sign   system   di   Pasar Tradisional Rasamala. Pengkajian lebih dalam tentang penyederhanaasymbol yang ada pada sign system agadapat dipahami dengan mudah oleh segmen pengunjung PasaTradisional

Ucapan Terima Kasih

Puji syukur penulis panjatkn ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahka rahmat  da karuni-Ny sehingga  penuli dapa menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Perancangan Sign System Pasar Tradisional Rasamala

Dukungan dari berbagai pihak sangat membantu dalam kelancaran penyusunan Tugas Akhir ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1.Bapak Adji Nugroho, M.Sn. selaku dosen Pebimbing 1 yang telah memberikan bimbingan dapengarahan dalam penulisan Tugas Akhir ini.
2.  Bapa Muhamma Taufik,  S.S selaku  dosen  Pebimbing   yan telah memberikan bimbingan dan pengarahadalam penulisan Tugas Akhir ini.
3.  Bapa da Ibu  Dose Jurusan  Desain  Komunikasi  Visua yan telah memberikan ilmu yang bermanfaat selama masa kuliah.
4. Semua pihk yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telh mendukung penulis dalamenyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi seluruh civitas akademika   di   Unversitas   Dian   Nuswantoro   khususnya   Jurusan   Desain Komunikasi Visual.

DAFTAR PUSTAKA


Ebdi, Sadjiman. S.2006. Nirmana, Elemen-Elemen Seni dan Desain. YogyakartaJalasutra.

Piliang, YasraAmir. 2011. Semiotika dan Hipersemiotika: Kode, Gaya dan
Matinya Makna. YogyakartaJalasutra

Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual teori dan
Aplikasi.Yogyakarta: Andi.

Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2005. Dasar-Dasar Seni dan Desain. YogyakartaJalasutra.

Tanuwidjaja, Gunawan. 2012. Kualitas Elemen Arsitektur sebagai Penunjang Kemudahan Wayfinding dan Orientasi di Gedung Universitas Kristen Petra. Surabaya

Tinarbuko, Sumbo. 2008. Semiotika Komunikasi Visual. YogyakartaJalasutra.



JURNAL 2.


Effects of Using Visual Design Principles to Group
Response Options in Web Surveys

Jolene D. Smyth, Don A. Dillman, Leah M. Christian, Michael J. Stern

Social Economic Sciences Research Center, Washington State University 


Abstract In this paper, we show that in Web questionnaires verbal and visual languages can be used to creatgroups and subgroups of information, which influence how respondents process Web questionnaires.   FollowinSchwarz  (1996; and also Schwarz Grayson & Knäuper 1998) we argue that respondent act as cooperativcommunicators   wh use  formal   features   o th questionnaire   t hel guide   them   through   th surveconversation.     Usin dat fro thre We survey o rando sample o Washington   Stat Universitundergraduates,  we found that when response options are placed in close graphical proximity to each other and separated from other options, respondents perceive visual subgroups of the categories, increasing the likelihoothat they select an answer from each subgroup.   We also found that graphical proximity creates subgroups witand without the use of category heading to describe the subgroups and that the addition of verbal instruction tplease  select  the best answer”  encourage respondent to select one answe from each subgrou instea ooverridin the effects of proximity.   In addition the effects of groupin were consisten when the subgroupwere positione either vertically  or horizontall in relation to each other.   Lastly, we found that the effects ovisua groupin ar consisten across  bot opinion an behavior/fact-based   questions,  althoug th effectappear to be greater on opinion-base questions.   Our findings contribut to the increasin evidence that botverbal and visual languages influence how respondents  process and respond to surveys.   Because respondentinterpre th verba an graphica feature o surve questionnaires   a relevan t answerin th surveyinadvertent or stylistic design changes can influence how respondents process and respond to survey questions.

 introduction
Each question on a self-administere questionnaire  can be viewed as a group of visually presented content thaconsists of the query, any instructions, response choices (unless open-ended),  and spaces where answers are tbe marked. Survey researcher have propose that questionnaire be designed in a manner that clearly showeach question as a distinct group and that each question group be presente in a way that the respondent  cainfer the order in which questions and their sub-parts are to be processed and answered (Dillman, 2000). Thus, the questionnair can be viewed as a sequence of information that is divided into interconnecte groupings and sub-grouping of question content. However, relatively  little research has been done to conceptualiz and tesRevision of paper presented at the 2004 Annual Meeting of the American Association for Public Opinion Research, PhoenixAZ, May 13, 2004. The research reported here was funded in part under Cooperative Agreement 43-3AEU-1-80055 betweethe SESRC and the United States Department  of Agricultur National Agricultura Statistics Service with support from thNational Science Foundatio Division of Sciences Resource Statistics.   We appreciate the encouragemen of NSF-SR stafto undertake this investigation.
Direc all correspondenc to Jolene Smyth Departmen of Sociolog and the Social Economi Science Researc Center
(SESRC) at Washington State University, Pullman, Washington 99164-4014, USA. E-mail jsmyth@wsu.edu.

Research on how human beings process visual information  has shown that people are more likely to perceivparticular configurations of stimuli aone group Changes in spacing, color, brightness, size, orientation, figureground and/o commo fate ca eac influenc whethe stimul appea t subject a group or  a aundifferentiate series of visual stimuli (Palmer, 1999, p. 257-261). Experimental  research has also shown tharespondent  comprehensio of questions,  instruction and answers can be significantl influence by graphicamanipulation for both paper (Christia & Dillman, 2004) and Web (Christian, 2003) questionnaires.  Some othese effects may result frohow thgraphical language establishes grouping, thus affecting how respondentprocess the survey and its questions.

Our purpose in this paper is to report results from a series of experimental  manipulation designed to examinwhether alternative  visual groupings of response options influences respondent  answers to survey questions iWe surveys.    Specifically we  examin whethe o no the  use  o heading an spacin t for visualldistinctiv subgroup of  response  option (a show i Figur 1)  affect responses Th questio format subjecte t experimenta testin wa identifie as  presentin significan difficultie t pretes respondentdurin th evaluatio o a  We prototyp of  th NS sponsore Nationa Surve o Earne Doctorate(Altheimer & Dillman, 2002) This research was undertaken to identify possible solutions to those problems awell ato contribute to our understanding of how visual design influences respondent answers through groupinprocesses.

procedures 
Over a year and a half period three Web survey experiments were conducted.   Survey dates, sample sizes, anresponse rates can be found in Table 1 along with other descriptiv informatio about each survey.   All three surveys were designed to assess the undergraduate experience aWashington State University (WSU) and in the surrounding   community,   althoug ther wa som variation   i questio topi acros th surveys.     Threspondent for each survey consiste of a randoml selecte sample of students  registere for classes at thPullman campus of WSU during the semester the respective survey was fielded.

Result

Does Vertical Grouping of Response Options Yield Different Answers than No Grouping?


Result fro the first set of experiment make  it clea that  the use of the heading and  spacin (Figur 2influenced answer choices, as expected (see Table 2) Respondents to the vertically grouped version (version 1noonly chose more response categories than the respondents to the version with no subgrouping, buwere morlikely to choose at least one answer from each of the sub-grouping (70.2% vs. 40.9%).   These results clearly suggest that the use of headings and accompanyin separation  to establish two visual sub-grouping influencresponses.

Discussion and Conclusions

Our research  demonstrate that the use of visual design principle to create groups and subgroup of informatioinfluence ho respondent answe We surve questions.    Th finding appea to  suppor Schwarz (1996argument that respondents gain information about the researcher’s expectations from the visual design and layout othe survey instrument  and then use that informatio when answerin the questions.   When answer categorie are separated using graphical language and applying the Gestalt principle of proximity, respondents  are more likely tperceiv th response  option as  belongin t separat sub-groups.    Tha perceptio the guide thei response strategy, making them more likely to choose at least one response option from each sub-group.   This sub-groupinmay be further reinforced if respondents use the heuristic near means related to draw inferences about the degreof conceptual similarity or difference among response options based on their proximity to one another.
W also  confir finding fro cognitiv interview conducte usin th Surve of  Earne Doctorate Weprototype where it was originally found that respondents tried to select one option from each subgroup.   Howeverunlike the experiment reported here, in the Survey of Earned Doctorate respondent reported their answer usinradio buttons instead of html boxes.   This meant that when respondents  selected a second category it replaced the selection of the first, creating an additional source of respondent frustration.   Thus, our findings suggest that what starte out as a helpful  desig element the graphica subgroupin of relate response  option under  descriptivheading i th Surve o Earne Doctorates,  ma hav inadvertently   create response  erro an increaserespondent frustration in both the paper version of that survey and in subsequent Web versions.
In thSurvey of Earned Doctorates prototype, verbal category headings and graphical proximity were used tcreate subgroups oresponse categories.  We tested these effects separately and found thagraphical separation oresponse options was more influentia in establishin groupin than was the use of verbal categor heading to define  thcategories.   In a separate test we found that respondents continued to select at least one answer from each subgrouwhen they were instructed to select the best answer; even with the instruction, the effects of the visual subgroupinof response categories still occurred It appears as if respondents interpreted the instruction to select the best answein conjunction with the perceived expectations established by the visual grouping.   The combined verbal and visuamessage seemed to be, please select the best answer from each subgroup.
While the response subgroups were placed vertically, one on top of the other, in the Survey of Earned Doctorate(bot the  origina pape versio an the  We prototype) we  experimentall teste the  effect of  placin the subgroup bot horizontall (on nex t the  other an vertically.    W foun tha the  influenc of  visually subgrouping thresponse options occurred regardless of the location of the subgroups irelation to each other Iaddition we replicate the Survey  of Earned  Doctorate questio type by testing the effects of groupin usin behavior/fact-base question  which  asked student about their sources of financial support while attendin WSUHowever we also tested the effects of groupin and subgroupin using a questio requestin students’  opinions.
The effects  of groupin were much larger for the opinion than the behavioral/fact-base question but remained significan across both types of questions.   Both of these findings  suggest  that the effects of visual groupin and subgroupin see robust  i tha the occu regardless  o the  graphica orientatio o the  subgroup an theinfluence the response patterns of various types of survey questions.
The practica implicatio of thes finding is tha surve designer must  tak the groupin an subgroupin oquestion an response  option int consideration   whe constructin surveys.     Inadverten graphica changeresulting in thgrouping of information can have significant effects on respondent processing and answering Morgenerally both verbal  and visual language must be considere throughou the design  process  as it is becominincreasingly clear that respondents use both types of languages when processing and responding to surveys.

References
Altheimer I., & Dillman D. A. (2002).   Result from cognitiv interview of nsf earne doctorat Web survey.
(Social & Economic Sciences Research Center Technical Report #02-30). Pullman, WA.

Christian L.  M. (2003).   The influenc of visua layou on scala question in We surveys.  Washingto State
University, Pullman, WA Unpublished master’s thesis.

Christian L. M., & Dillman,  D. A. (2004).   The influenc of graphica and symboli languag manipulation oresponses to self-administered questions. Public Opinion Quarterly, 68, 58-81.

Couper, M. P., Traugott, M. W., & Lamias, M. J. (2001).   Web survey design and administration.   Public Opinion
Quarterly, 65, 230-254.
Dillman, D. A. (2000) Mail and Internet surveys:  The tailored design method (2nd ed.) New York, NY Wiley. Jenkins,  C. R., & Dillman D. A. (1997).   Toward a theory of self-administere questionnair design.   In L. E.
Lyberg, P. Biemer, M. Collins, E. de Leeuw, C. Dippo, N. Schwarz, & D. Trewin (Eds.), Survey measurement anprocess quality (pp 165-198) New York, NY Wiley.

Neisser, U. (1967) Cognitive psychology New York, NY Meredith Publishing CompanyPalmer, S. E. (1999) Vision science photons to phenomenology Cambridge, MA MIT Press.
Redline, C., & Dillman DA(2002) The influence of alternative visual designs on respondents’ performance witbranching instructions in self-administere questionnaires. In R. M. Groves, D. A. Dillman, J. L. Eltinge, & R. J. A. Little (Eds.) Survey nonresponse (pp 179-196) New York, NY Wiley.

Redline C., Dillman D. A., Aref, D. N., & Scaggs,  M. A. (2003).   Improvin navigationa performanc in u.scensus 2000 by altering the visually administered languages of branching instructions.  Journal of Official Statistics.
19, 403-419.

Schwarz N (1996) Cognitio an communication:     Judgmenta biases researc methods,  an th logi oconversation Mahwah, New Jersey Lawrence Erlbaum.

Schwarz N., Grayson E. G., & Knäuper B. (1998).   Forma measure of rating scales  and the interpretatio oquestion meaning International Journal of Public Opinion Research, 10, 177-183.

Tourangeau, R., Couper, MP., & Conrad, F. (2004) Spacing, position, and order Interpretive heuristics for visuafeatures of survey questions Public Opinion Quarterly, 68, 368-393.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar